Membunuh Karakter Anak I Sebuah Fenomena yang terjadi disekeliling kita namun tidak disadari, penting untuk diketahui jangan sampai terjadi pada anak kesayangan. Sebagaiman kisah berikut ini.
Kadang sebuah ucapan Orang tua kepada Anak untuk suatu larangan melakukan sesuatu malah membuat pembunuhan terhadap karakter anak, sebagaimana yang terjadi pada diri penulis.Semoga bisa menjadi pelajaran berharga
Dahulu ketika sekolah Dasar di daerah terpencil sudah menjadi kebiasaan kami, kami lebih sering berkumpul dengan teman-teman blok, jika sekarang teman-teman se RT, Se Gang, Se Jalan. Jika ada permasalahan dengan teman yang berbeda Blok, biasa nya saling ejek dan berakhir dengan perkelahian, Tawuran.
Saya pribadi termasuk orang yang pernah terlibat dalam hal demikian, Bukan maksud membanggakan diri kemampuan saya saat itu sebanding dengan 5 Orang. jika dikeroyok sebanyak 5 orang mereka bisa saya lumpuhkan walupun tetap mendapatkan oleh-oleh memar di Badan. Pernah juga dilain waktu karena saya tidak tumbang dengan 5 orang teman mengajak kelahi kembali dan ternyata mereka sudah menyiapkan kayu untuk memukul ketika itu mereka menyiapkan Kayu Gamal, istilah kayu yang ditanam sebagai Pagar Tanah pekarangan. Subhanallah,,,, Hal yang mengherankan bagi saya adalah saya tidak gentar mengahadapai mereka dengan tangan kosong. Saya ingat betul hanya tangan kosong.!
Perkelahian pun dimulai salah satu mereka memukul dengan sangat keras ke Daerah Paha namun saya diam menahan sakit dan memegang kayu yang menempel dipaha kemudian saya tarik hingga lepas dari tangan nya kemudian Gantian saya memukulnya sampai menangis kalau tidak salah Sampai terguling-guling dia menangis kesakitan kemudian saya mengejar teman yang lainya untuk saya Hajar, Mereka berlarian ketakutan.melihat mereka berlarian menjauh saya pergi ke toilet untuk menangis karena bekas pukulan. Gengsi jika ketuan menangis hehehehe.... Sejak saat itu saya termasuk orang yang Segani. Jika ada perkelahian diantara kami biasa nya ada yang melapor kepada saya dan mereka pun takut.
Demikian hal nya dengan Adik tercinta namun ada perbedaan jika dia berkelahi hasil seri sama-sama menangis, yah kadang menang juga.
Iseng diwaktu malam saya bercerita kepada Ayah tentang kejadian yang sudah-sudah. Apa reaksi beliau, MELARANG, TIDAK MEMBOLEHKAN, BAHKAN MEMBAWA ISTILAH AGAMA, KAREANA AGAMA MELARANG TINDAKAN PERKELAHIAN DAN TERMASUK PERBUATAN SYETAN ORANG YANG MEMBUNUH DAN DIBUNUH MASUK NERAKA.
Siapa yang tidak takut mendengar hal demikian, pesan nya masuk kesanubari, dan amat benarr..... ! bahwa perkelahian tidak dibenarkan.
Namun yang disayangkan menurut saya, Seharusnya beliau memberikan penjelasan tentang PERKELAHIAN
YANG BOLEH DAN YANG TIDAK BOLEH.
Sungguh benar Nasehat baik tersebut tertanam dalam hati kami begitu juga dengan adik saya.
Hari demi hari pun berjalan sikap sudah berganti TIDAK BOLEH KELAHI, KELAHI DOSA, DAN MASUK NERAKA. jika dikabarkan ada perkelahian saya hanya berujar kepada mereka " GAK BOLEH, PERBUATAN SYETAN DAN SAMA-SAMA MASUK NERAKA.
Sikap tersebut menjadi sikap sehari-hari saya dan baru-baru saja diketahui ketika kami sudah dewasa hal serupa yang dirasakan oeh Adik tercinta. Sehingga hal tersebut berdampak negatif bagi kami.
sejak memiliki pemahaman demikian saya sering diganggu, di ejek, dan kami tidak membalas, walau hanya sekedar memberi pelajaran bagi mereka. karena kami berprinsip GAK BOLEH KELAHI, KELAHI DOSA.
Demikian yang terjadi sampai dengan sekolah jenjang menengah pertama (SMP). ketika itu saya sekolah di MTs Bina Islam, Tanah Gorogot. karena termasuk perwakan badan kecil maka teman-teman sering mengolok dan kadang jahil dengan memukul sekali lagi saya berbuat TIDAK BOLEH KELAHI KELAHI ITU DOSA, INGAT DOSA. Karena tidak tahan dengan perlakuan teman-teman saya mencoba menempel kakak kelas yang berbadan besar lagi mengusai Bela Diri Mas Pardi ( mengusai Tai Chi ) dan Sugeng (Mengusai SH. Alias Setia Hati ). ada dampak positifnya Aman yang diganngu lagi, namun sisi negatifnya jika mereka tidak ada tetap diganggu juga hahahahahahaa......
Ketika kelas tiga, saya berpikir bahwa saya harus mempunyai prestasi biar tidak mudah diremehkan teman-teman, Akhirnya tercapai juga peringkat 1 dan 2 sudah menjadi kebiasaan sampai dengan lulus sekolah SMA ketika itu Madrasah Aliah (MA).
Ahirnya masa sekolah selesai, namun sangat disayangkan Karakter sudah berubah menjadi pribadi yang takut tidak berani mengahadapi tantangan karena pendidikan TIDAK BOLEH KELAHI, KELAHI ITU DOSA.
Didunia pekerjaan, ketika menjadi Marketing konsumen di Split dengan teman hanya diam saja, tidak komplen. Ingat aturan JANGAN KELAHI, KELAHI ITU DOOOSAAAAA......
ketika ekspansi daerah baru yang sangat baik untuk penjualan dan sudah menjadi hal biasa ketika ekspansi daerah penjualan baru penjualan melejit, apa yang tejadi tidak berani jika duluan buka maka penjualan meledak kalau meledak teman-teman marah karena gak ajak-ajak. kalau teman marah tar bisa kelahi. jadi kelahi itu DOSAAA,, MASUK NERAKA.Dan hal itu yang terjadi ketika saya memberanikan diri membuka akhirnya terjadi keributan dan saya hanya diam kemudian minta pindah DIVISI, lagi-lagi masih satu kantor dengan rekan marketing 3 bulan saya pindah kerja diperusahan lain.
Ada perbedaab yang sangat mendasar yang dengan Istri saya, semoga Allah Azza Wajalla memberi keberkahan padanya. orang nya pemberani begini ceritanya.
Ketika itu kami puang silaturahmi dari Rumah kakak Ipar ketika sampai didepan rumah mertua banyak orang berkumpul sudah biasa, Biasanya ada kecelakan. ternyata benar terjadi kecelakan Keponakan Istri terserempet Motor sampai terjatuh Ahamdulillah hanya memar saja.
Respon istri Luar biasa ketika mengetahui keponakannya kecelakan segera bertanya siapa yang menyerempet, kemudian diberitahukan bahwa yang menyerempet adalah " Kaos merah "anak-anak. karena tidak bisa menahan emosi istri salah mendengar dengan '' MOTOR MERAH". Segera istri bersuara lantang kepada ibu-ibu yang sedang lewat otomatis membuat ibu tadi Tancap Gas.
Kemudian setelah melihat kondisi keponakan baru kami mengetahui bahwa kami salah persepsi bahwa yang menyerempet kaos merah ternyata sipelaku masih berada tidak jauh dari tempat kejadian. Menyadari hal demikian istri segera berteriak lantang,,
Hee,,, Kamu kesini,,,!!!.. Jangan lari, Tanggung jawab anak orang jatuh... !!!
Mendengar hal demikian pelaku ketakutan dan lari tancap gas menuju rumahnya. Istri mengajak saya untuk mengejarnya walaupun dalam hati Takut deg-deg kan jika terjadi apa-apa.
Namun ketika kami sampai dirumah nya ternyat dia dari keluarga teman dekat mertua yang menyebabkan kesepakan untuk damai keluarga.
Ini adalah kisah tentang KEHARUSAN ORANG TUA UNTUK BERHATI-HATI DALAM MENDIDIK ANAK. jangan sampai maksud baik orang tua berakibat Membunuh Karakter Anak.
Jika karena tidak karena Rahmat Allah SWT atas kepada Saya maka saya dikumpulkan dengan berbagai kelompok dengan pemahaman yang berbeda.
1. Untuk kehati-hatian dalam beragama saya bertemu, lama tinggal dengan komunitas islam semoga Allah memberikan keberkahan pada mereka, Pemahan Jama'ah Salafi.
2. Untuk Tumbuh menjadi mental pemberani Allah Tabarakallahu Ta'ala kumpulkan dengan jama'ah berpahaman Jihadi semoga Allah Azzawajalla memberi keberkahan pada mereka dan memuliakan mereka dengan Jihad yang benar.
3. Untuk bisa berdakwah Allah Azzawajalla kumpulkan saya dengan Yayasan AL-Hayat Samboja, sehingga bisa mengisi khutbah Jum'at dan Pengajian, Semoga Allah memberikan keberkahan kepada mereka dan menjadikan Yayasan ini maju pesat sesuai sunnah Rasulullah SAW.
4. Untuk tidak menyalahkan suatu kaum kelompok islam Allah Azzawajalla pertemukan dengan Sekolah Tinggi Islam Syari'ah Samarinda (STIS SAMARINDA ) Semoga Allah memberikan keberkahan kepada Fakultas ini dan diberikan kebahagian Dunia Akherat, Guru , Dosen tercinta, dan menjadikan Fakultas ini besar
Jika bukan karena Rahmat Nya Azza Wajalla maka saya masih tetap pada sikap perilaku Terbunuhnya karakter pemberani.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa Orang Tua kita dan merahmatinya sebagaimana dia menyayangi kita waktu kecil dan mengumpulkan nya disurga bersama orang yang berbuat kebaikan ,, aamiin aamin.
Hati-hati berperilaku dan berkata kepada anak kita, yang kita lakukan pada nya untuk kebaikan nya malah sebaliknya membunuh Karakter Anak.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebagai bahan informasi tambahan tentang Membunuh Karakter Anak dapat klik link dibawah ini
- http://www.hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/read/2012/01/23/3486/pembunuhan-karakter-yang-sangat-kejam.html
- http://uad.ac.id/id/pembunuhan-karakter-anak-oleh-orang-tua-dan-guru-yang-jarang-disadari